Sabtu, 12 Maret 2011

6 Alasan Pria Lebih Suka Gadis Lugu



pria tidak menjadikan suatu masalah bila kekasihnya adalah gadis nakal. Sementara pria lain lebih tertarik pada gadis lugu alias innocent untuk dijadikan pasangan.

Usia kerap memengaruhi pilihan pria terhadap lawan jenis. Kalau di masa muda pria tergila-gila, dan merasa tertantang pada gadis nakal yang cenderung “berantakan”, dan sulit diatur, maka kebanyakan pria berusia lebih matang akan mengubah pilihan mereka. Gadis lugu akan lebih tertarik di mata mereka.

Berikut enam alasan pria lebih menyukai gadis lugu, seperti diulas Marie Claire.

"Merusak" keluguan itu menyenangkan

Membuat seorang gadis lugu menjadi pribadi yang menyenangkan adalah tantangan bagi pria. Nantinya, hubungan yang akan dijalani bagai sebuah perjalanan bersama. Pria hanya ingin menjadi pemimpin perjalanan tersebut, bukan sebagai pengikut.

Wanita nakal bukan untuk hubungan serius

Tentu, seorang gadis nakal bisa menyenangkan, dan menarik. Namun, wanita ini bukan tipe yang akan dibawa pria untuk dikenalkan pada orangtuanya.

Pria juga menganggap bahwa gadis nakal tidak mencari hubungan serius, sehingga aman bagi pria untuk tidak mencari sesuatu yang serius darinya.

Wanita nakal terlalu mengintimidasi

Pria tidak senang berada dalam posisi terintimidasi. Pria senang tampil percaya diri, tetapi rasa percaya diri yang sebenarnya, bukan hanya saat berada di dekat kekasihnya.

Kebanyakan pria tidak mau mengakui, namun mereka tidak ingin selalu disetir dengan menerima pilihan restoran kala agenda kencan Anda berdua.

Gadis nakal didekati banyak pria

Tidak ada seorang pun pria ingin diselingkuhi. Gadis nakal yang cenderung tidak mencari hubungan serius menjadikannya mudah dekat dengan banyak pria.

Gadis nakal kurang misterius

Meski gairah pria tersulut dengan rangsangan visual, gadis kutu buku yang menutupi tubuhnya lebih terlihat seksi di mata pria.

Pria memiliki masalah kendali

Sebenarnya, pria benci untuk mengakui bahwa mereka ingin memegang kendali. Seorang gadis nakal sangat sulit dikendalikan, sebab pria tidak pernah tahu apa yang akan gadis itu lakukan selanjutnya

Gaun Pengantin Berbahan Tisu Toilet


Hampir setiap pasangan memimpikan pesta pernikahan indah. Banyak yang menghamburkan biaya mahal demi balutan busana mewah. Namun, ada juga yang justru tertantang menciptakan busana spesial tanpa mahal.

Seperti terlihat pada kontes 'Toilet Paper Wedding Dress Contest'. Sesuai namanya, gelaran ini menantang kreativitas pesertanya untuk menciptakan gaun pengantin berbahan dasar tisu toilet. Bahan yang sangat mudah didapat dan murah.

Kontes tahunan rekaan situs persiapan pernikahan 'Cheap Chic Weddings' itu sudah terlaksana tujuh kali sejak 2005. "Kontestan harus menyelesaikan kreasinya dalam waktu enam bulan dan memberikan fotonya kepada juri," ujar Susan Bain, penggagas 'Cheap Chic Weddings', seperti dikutip laman Aol News.

Syarat utama kontes ini adalah gaun bisa dikenakan di tubuh manusia. "Kami ingin melihat gaun tersebut dipakai oleh model, khususnya ketika sudah masuk putaran final. Aksesoris kepala yang juga terbuat dari tisu adalah
nilai tambah," ujar Susan Bein yang dibantu oleh ibu dan adiknya dalam penjurian.

Meski tak membatasi penggunaan tisu, juri hanya memperbolehkan peserta memakai lem, tali pengikat, jarum dan benang untuk menyatukan tisu. "Ada kontestan yang hanya menggunakan empat gulungan tisu, ada pula yang menggunakan 40 gulungan tisu. Hal ini sangat tergantung pada desain dan ketebalan gaun," ujarnya.

Selain kreativitas, juri akan menilai keindahan gaun, total penggunaan tisu toilet, originalitas, dan strategi pembuatan. Pemenang pertama akan mendapatkan US$ 1.000 atau sekitar Rp 9 juta, pemenang kedua US$500, dan pemenang ketiga US$250. Pengumuman pemenang tahun ini akan diselenggarakan pada 7 Juli mendatang.

Galit Zeierman, desainer grafis asal Israel, muncul sebagai pemenang tahun lalu. Ia menciptakan gaun pengantin seksi berpotongan pendek dengan aksen tali pada salah satu bahu. Ia mengaku butuh waktu sebulan untuk menyelesaikannya.

Bagi Zeierman, hal yang paling menantang adalah menemukan cara menguatkan tisu agar tak robek saat dikenakan. Ia hanya mengandalkan banyak lem untuk mengeraskan tisu.

Susan Bein mengatakan bahwa gaun tisu toilet karya peserta tak kalah cantik dibandingkan busana pengantin karya desainer ternama. Selama enam tahun menjadi juri, ada satu yang menurutnya sangat original yaitu gaun berdetail cetakan bunga yang terbuat dari tisu basah yang dipadatkan.

Seperti rancangan Hanah Kim, pemenang kontes tahun 2007, yang benar-benar dipakai seorang pengantin. "Gaun tersebut hanya menghabiskan US$20, jauh lebih murah dibandingkan dengan membeli gaun mahal yang hanya dipakai sekali dalam beberapa jam

Buku Sebesar Jempol





Melihat buku supermini yang akan dilelang Bamfords Auctioneer, bak berada di dunia liliput Alice in Wonderland atau Gulliver’s Travels. Tidak cukup kacamata membacanya, melainnya perlu lensa pembesar khusus.

Buku itu adalah versi mini 'The Bible and the London Almanack', yang terbit pada tahun 1842. Buku itu ditemukan dari sebuah pembongkaran rumah oleh Bamfords Auctioneers, Derbyshire.

Walau tampak semacam miniatur, buku-buku ini memiliki detail isi layaknya bacaan pada umumnya. Orang bahkan dapat menemukan detail-detail penulisan yang sama persis dengan buku dalam ukuran yang sebenarnya.

Sebanyak 16 buku-buku liliput itu akan dilelang pada 16-18 Maret, dengan ukuran terkecil memiliki ukuran 11/8 inci. Sedangkan yang terbesar 31/8 inci. Bamfords Auctioneers mengharapkan akan mendapatkan hasil pelelangan lebih dari 2.000 Euro.

Miniatur buku yang memiliki ukuran lebih kecil dari 31/8 inch menjadi sebuah tren pada 1475. Buku pertama yang dibuat versi mininya adalah sebuah buku religi berjudul 'The Officium Beatae Virginis Maria. Tren percetakan ini pun berkembang. Pada tahun 1985, miniatur 'Old King Cole' yang berukuran 1/32 inch diproduksi di Skotlandia.

Menurut juru lelang Steven Iredale, penemuan miniatur buku antik adalah hal yang sangat langka. "Koleksi seperti ini pasti koleksi dari kolektor buku. Saya hanya pernah membacanya di masa lalu, namun tidak pernah mengurus pelelanganya sebelumnya," ujarnya seperti dikutip laman Daily Mail.

Dia pun menambahkan bahwa miniatur-miniatur buku ini harus mendapatkan perhatian ekstra untuk menjaga keaslian dan detailnya. "Pemiliki miniatur buku ini sebelumnya pasti merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk menjaga buku-buku in

Tsunami Landa Jepang, Miyabi Hilang?





Bintang film hot terkemuka asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, tidak diketahui keberadaannya setelah Jepang dilanda gempa bumi dan tsunami Jumat kemarin. Produser film yang pernah dibintangi Miyabi di Indonesia masih sulit menghubungi dia. 

"Saya dengar kabar tentang hilangnya Miyabi jam tiga sore Jumat kemarin. Saya kontak manajemen Miyabi, tapi belum bisa saat ini. Saya terus SMS, saya dapat kabar dari teman saya, Miyabi belum ditemukan. Terus terang saya sangat khawatir sekali," ujar Ody Mulya, produser Maxima Pictures, saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 12 Maret 2011.

Ody mengaku prihatin dengan bencana yang menimpa Jepang saat ini, dirinya juga berharap tidak ada apa apa dengan artis favoritnya tersebut. "Saya sudah SMS dan email ke akun Facebook Miyabi, tapi belum ada balasan. Saya berharap Miyabi baik-baik saja, saya akan coba terus kontak pihak sana,"ujar Ody.

Dia mengungkapkan bahwa artis berusia 25 tahun akan kembali bermain dalam dua film baru dan telah mengikat kontrak. "Dia akan syuting pertengahan tahun ini, jadi saya banyak doa dan berharap tidak terjadi apa apa pada Miyabi," ujar Ody.

Kamis, 10 Maret 2011

wow ,, orang berkaki raksasa




Layaknya wanita sebayanya, di usia 36 tahun Mandy Sellar selalu terlihat energik. Namun, ada yang berbeda dari Mandy dibandingkan wanita lainnya.

Walaupun memiliki anggota tubuh yang lengkap, Mandy mengidap kelainan. Ia memiliki sindroma proteus, kondisi di mana kaki tumbuh lebih besar dibanding ukuran badan. Kakinya memiliki berat 70 kg dengan ukuran panjang 41 cm, diameter telapak kakinya 89 cm, dan 71 cm di bagian atas 

sindroma Proteus diambil dari Dewa Yunani, Proteus yang dapat berubah bentuk. Belum ditemukan obat untuk mengobati sindroma ini. Sindroma ini sangat jarang ditemui. Tercatat hanya 120 orang yang menderita kelainan tersebut di dunia. Meskipun begitu, Mandy ingin berbagi kehidupannya dengan orang-orang yang mengidap kelainan sama dengannya.

Mandy didiagnosis menderita sindroma proteus sejak Mei 2006. Sejak saat itu, dia bertemu dengan orang yang memiliki penderitaan yang sama. Dia mengaku hal ini dilakukan untuk dapat selalu membangun hubungan dengan mereka. "Saya ingin mengetahui cara mereka hidup dengan kondisi seperti ini dan apa perbedaannya," ujarnya.

Agar kelainan yang dialaminya tidak mengganggu kesehatan bagian tubuh lainnya, dokter menyarankan Mandy untuk mengamputasi kakinya, mengingat kakinya terus tumbuh besar. Namun, sebelum mengizinkan dokter untuk melakukan hal tersebut, Mandy ingin menciptakan kesadaran masyarakat mengenai sindroma ini.

"Saya mengharapkan orang untuk melihat. Saya pikir hal ini tidak dapat dihindari karena saya berada pada posisi mereka. Senyuman dapat memberi banyak kepada mereka," ujarnya

Akhirnya Mandy berhasil memperkenalkan sindroma ini terhadap masyarakat dengan banyaknya publikasi mengenai dirinya. Salah satunya, pada 2008, wanita ini tampil pada serial 'Extraordinary People' dengan episode yang berjudul 'The Woman with Giant Legs'.

Pada acara 'The Tyra Show', Mandy mengatakan pada Tyra Banks bahwa Dia dapat menghabiskan US$3.800 atau setara dengan Rp36 juta untuk memesan sepatu. Sepatu tersebut pun menghabiskan 6 bulan waktu pengerjaan.

Hingga akhirnya, dari publikasi-publikasi ini, akhirnya Dia memiliki kesempatan untuk mengamputasi kaki kirinya pada 2010.

Rabu, 09 Maret 2011

Nenek Termuda di Dunia Berusia 23 tahun




Seorang wanita gipsi menjadi nenek termuda di dunia pada usia 23 tahun. Rifca Stanescu, yang tinggal di desa Investi, Romania, melahirkan putrinya, Maria, saat berusia 13 tahun. Sementara Maria melahirkan putranya yang bernama Ion saat berusia 11 tahun.

"Saya senang bisa menjadi nenek, tapi aku sebenarnya berharap sesuatu yang lain pada Maria - dan sesuatu yang beda untuk saya. Ion adalah anak yang baik, dan ia sudah bertunangan dengan seorang gadis berusia 8 tahun," kata Rifca, seperti dikutip dari Daily Mail.

"Menurutku memiliki anak lelaki adalah hal yang baik, mereka tidak terlalu menderita dibandingkan anak perempuan," katanya.

Rifca lahir pada tahun 1985. Ia menentang keinginan keluarganya dan melarikan diri bersama pria penjual perhiasan yang jadi suaminya, Ionel Stanescu. Saat itu ia berusia 11 tahun dan Ionel 13 tahun. Satu tahun setelah mereka menikah Rifca hamil Maria.

"Aku ingin menikah dengannya, jadi aku setuju, dan tentu saja setelah kami menghabiskan malam bersama maka tidak ada yang bisa memisahkan. Sebenarnya aku pernah berjanji pada sebuah keluarga yang memiliki anak laki-laki ketika berusia dua tahun, tapi aku tidak mau melaksanakannya," kata Rifca.

Dalam budaya gipsi, keperawanan sangat dihargai. Hal itu lah yang membuat wanita gipsi menikah dalam usia yang sangat muda. Hal ini dilakukan agar calon suami yakin calon istrinya masih perawan. Keperawanan juga terkait dengan mas kawin dari keluarga calon suami. Hilangnya keperawanan berarti pembatalan kesepakatan.

"Sebelumnya keluarga saya sering bertengkar. Ayah pernah datang dan menyerang suami menggunakan pisau. Ayah ingin agar suami saya membayar 500 ribu Lei sebagai kompensasi. Keluarga membawaku pergi, tetapi setelah tiga hari aku kabur bersama suami," kata Rifca.

Setelah Maria lahir, keluarga Ionel membayar mas kawin pada ayah Rifca. Masalah mas kawin pun selesai. Rifca mengatakan sebenarnya ia memohon pada Maria untuk menyelesaikan sekolah. Tetapi Maria lebih memilih menikah dan hamil enam bulan kemudian.

"Aku tidak berusaha menghentikan Maria untuk menikah karena itu memang tradisi kami," kata Rifca.

Benarkah Smoothing Rambut bisa Sebabkan Kanker ???



Tren rambut lurus terurai menjadi tren dunia kecantikan beberapa tahun terakhir. Sejumlah wanita pun rela mengubah penampilan rambut mereka dengan menjalani proses pelurusan rambut atau smoothing.

Di balik kemampuannya mempercantik penampilan, cara perawatan rambut asal Brazil ini menyimpan masalah kesehatan. Mereka yang melakukan smoothing secara berkala berpotensi mengendapkan bahan kimia pemicu kanker di dalam tubuh.

Kesimpulan itu berdasar sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa bahan pelurus rambut itu mengandung formalin dengan kadar bervariasi. Zat ini termasuk golongan kimia pemicu kanker yang dirilis Badan Keselamatan Lingkungan Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari Daily Mail, efek samping penggunaan langsung bahan kimia tersebut antara lain batuk, iritasi, dan mata memerah. Sedangkan pemakaian jangka panjang akan mengendapkan bahan kimia penyebab kanker.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS tengah menyelidiki unsur yang merugikan kesehatan tersebut. Sementara pemerintah Kanada telah mengeluarkan peringatan mengenai bahaya kesehatan yang mungkin terjadi akibat penggunaan bahan tersebut.

Proses smoothing menjadi favorit wanita yang memiliki rambut keriting atau sulit diatur. Bahan perawatan ini biasanya berwujud spray atau krim. Penerapan bahan ini mampu membuat rambut lebih lurus dalam beberapa bulan, dan perlu pengulangan bila efeknya mulai pudar.

Rabu, 02 Maret 2011

45 Film Indonesia Semarakkan Bulan Film Nasional



Ingatkah Anda, bahwa Maret merupakan Bulan Film Nasional? Untuk menyemarakkannya, Kineforum dan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan memutar 45 film Indonesia sepanjang Maret 2011. Selain itu, akan digelar juga pameran sejarah bioskop, diskusi dan klinik kritik film.

Semua acara tersebut berada di bawah payung 'Sejarah Adalah Sekarang 5'. Angka 5 merujuk pada usia gelaran tersebut, yang memang telah memasuki
tahun ke-5. Acara tersebut merupakan upaya generasi saat ini untuk memaknai kembali masa lalu. Apa yang istimewa tahun ini?

"Tahun ini Kineforum menampilkan hasil kuratorial dari para programmer muda yang baru pertama kali melakukan pembacaan terhadap film-film Indonesia klasik dan mempresentasikannya ke hadapan publik," ujar Staf PR DKJ Sakya Anindhita Wiradisuria dalam rilis yang diterima redaksi Detikhot, Selasa (1/3/2011).

Pemutaran film akan dibagi dalam 9 program, yakni Body of Works yang menampilkan karya-karya Usmar Ismail, Festival Film 80-an khusus film-film keluarga, Superhero, Bukan Sekedar Profesi, Warna-warni Perempuan, Peran Pemeran, Film Anak Indonesia dan Dokumenter Musik Indonesia. Lengkap, bukan?

Di program Superhero misalnya, penonton bisa menyaksikan film-film kepahlawanan lokal dari 'Gundala Putera Petir' (1981) hingga 'Madame X' (2010). Sedangkan di program Bukan Sekedar Profesi antara lain ada film pemenang Piala Citra 1990, 'Taksi' hingga 'Janji Joni' (2005).

Selain pemutaran film, digelar juga pameran Sejarah Bioskop dan Kebijakan Film di Indonesia. "Tahun ini kami ingin menonjolkan pembacaan terhadap kebijakan film dan menerapkan kajian sejarah untuk memahami persoalan hari ini," ujar Sakya.

Resensi 'Rumah Tanpa Jendela'



Keluarga, lengkap dengan rumah besar, mobil bermerek, perabotan tiruan dari Eropa serta pembantu-pembantunya merupakan gambaran kemapanan di negeri dunia ketiga seperti Indonesia. Banyak orang memimpikan keluarga utuh seperti ini, tak terkecuali Rara (8 tahun). Ia tinggal bersama ayahnya, Raga (dimainkan secara meyakinkan oleh Raffi Ahmad) dan neneknya di daerah kumuh di Menteng Pulo, Jakarta.

Rara yang belajar di sekolah singgah bersama teman-temannya sesama anak rakyat jelata bercita-cita memiliki jendela di rumahnya yang sempit dan sumpek. Namun, Raga yang berjualan ikan hias dan tukang sol sepatu tidak mempunyai cukup uang untuk mengabulkan permintaan Rara, sementara neneknya, yang dipanggil Si Mbok, selalu sakit-sakitan.

Suatu hari Rara terpeleset karena didorong temannya dan akhirnya jatuh di dekat mobil keluarga Aldo (11 tahun). Ia bocah autis yang merupakan anak ketiga dari keluarga Pak Syahri, yang tak memiliki banyak teman karena perbedaan yang dimilikinya itu, dan juga karena keluarganya telah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bersama neneknya, Aisyah dan sopirnya, Tarjo, Aldo pun membawa Rara ke rumah sakit dan mengantarkannya pulang.

Sejak itu, Aldo dan Rara pun berteman baik. Aldo dan kakaknya, Adam serta Tarjo membawa buku-buku untuk sekolah singgah Rara yang dikelola oleh seorang mahasiswi berkerudung bernama Alya. Anak-anak sekolah singgah sering bertandang ke rumah Aldo untuk berenang. Pada ulang tahun ke-17 kakak perempuannya, Aldo mengajak teman-temannya dari rumah singgah untuk menari saat band Adam bermain di panggung. Hal itu membuat kakaknya malu.

Aldo sedih sekali saat kakaknya menyebut dirinya aneh. Sementara pada malam yang sama saat pesta berlangsung, Raga berhasil mendapatkan kusen jendela bekas. Namun, momen yang mestinya membahagiakan itu justru menjadi awal malapetaka bagi Rara, dan orang-orang di sekitarnya

  • Keunggulan dan Kekurangan :
Meski sebagai genre musikal dapat dikatakan kurang adegan musiknya, namun flm ini berhasil menghindari jebakan klise film-film yang biasanya membawa misi-misi moral seperti ini. Dbandingkan film garapan Mathias Muchus, 'Rindu Purnama' yang beredar pada bulan yang sama, film ini relatif lebih jujur dan tulus. Memang, seperti film Indonesia pada umumnya, ia menghindari penggambaran kontradiksi kelas sosial yang terlalu nampak, namun ia tak menggambarkan kemiskinan secara eksotik dan berjarak.

Hampir seluruh karakter dalam film ini dihadirkan dengan semacam rasa simpati dan kesalehan —meskipun ia seorang pelacur. Oleh karena itu, ia berhasil menghindari stereotip. Di wilayah teknis,  film ini masih lemah, terutama di departemen tata suara, editing dan sinematografi. Namun, ia setidaknya masih mengikuti plot cerita yang jelas dan karakterisasi yang cukup masuk akal.

Akting dari beberapa aktornya (terutama yang perlu disebut Emir Mahira dan Atie Kanser) cukup menolong film ini. Adegan-adegan akhir yang penuh drama (dan terlalu panjang) mungkin tidak akan menarik selera anak-anak. Namun secara keseluruhan, film ini bisa menjadi alternatif tontonan yang cukup menyehatkan bagi seluruh keluarga.

Gadis Berwajah Serigala



Supatra Sasuphan sudah kebal dengan sapaan 'wajah monyet' atau 'gadis serigala'. Gadis 11 tahun asal Thailand ini tak lagi hirau dengan rambut lebat yang menutupi hampir seluruh permukaan wajahnya, kecuali mata dan area mulut.

Ia tampak sudah berdamai dengan pertumbuhan rambut liar yang juga merayapi permukaan punggungnya. "Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini. Saya sepertinya tidak lagi merasakan keberadaan rambut-rambut tersebut," ujarnya kepada Britain's Daily Mail, seperti dikutip dari laman NY Daily News.
Kepercayaan dirinya malah meningkat seiring popularitas. Apalagi, setelah Guinness World Record mencatat namanya sebagai gadis pemilik rambut terbanyak di dunia, 2010. Predikat ini sukses menghapus ejekan orang di sekelilingnya. "Sekarang tidak ada lagi yang memanggil saya dengan muka monyet," ujarnya.

Dad Sammrueng, sang ayah, mengatakan bahwa putri mengalami kelainan itu sejak lahir. Dunia medis menyebutnya dengan sindroma Ambras, berupa penyakit bawaan akibat mutasi kromosom. Sebuah artikel di National Naval Center menyebut, sindroma ini menimpa kurang dari 50 orang di dunia.